Qalbuku sakit

on 30.8.10
Aku akan mati,kamu akan mati,memang semua hidupan akan mati,tapi....Bersediakah kita???.alamak , hati kecil ini berbisik,"kamu jgn perasaan sudah bersedia wahai pemilik Qalbi,amalmu hanya ibarat sebutir pasir dkaki kuda,,nauzubillah..tp aku xputus asa kerna jannah buka sebab amalan kte tp adalh kerana redhanya... marilah bersama mencari reha Allah yg Esa,tuan pemilik dunia

kata Qalbi setelah pulang dari kem09

kawn2 di tempat kem bnyak menyedarkan aku
aku tahu inilah inilahnya ukhwah yang dihadiahkan ilahi..

sebelum ini
Aku lupa,
Aku alpa
Aku leka dengan duniaku,
Bergelak ketawa dengan gembiranya

Aku lalai dengan hidupku,
Tanpa menghiraukan masa yang berlalu.
Sehingga kawan-kawanku juga terleka,
betapa bersalahnya aku
Bermain-main dengan masa,
Tanpa mengingatiNya.,

Dulu
Aku tidar sedar,
Betapa aku telah menempah tiket ke neraka,
Untukku dan kawanku,
Untuk ibubapaku dan ibubapa mereka,
Untuk ummat Rasulullah umumnya.

Sudah tiba saatnya
Aku menghadapkan wajahku padaNya,
Dia hadir penuh kasih sayang,
Dia hadir penuh kecintaan,
Dia hadir penuh kerinduan,

Aku jadi malu,
Malu denganNya,
Apa yang sudah aku lakukan?
Bekalan apa yang telah aku sediakan?

Tapi Dia tetap sama,
Melihatku dengan penuh kasih sayang,
Mendamaikanku dengan penuh kecintaan,
Menjelaskan lagi maksud kerinduan,

Dalam solat itu,
Perasaanku bergetar lagi,
Mengingatkan akan balasanNya,
Akan setimpal dengan apa yang telah aku lakukan,

Di kala itu,
Air mata itu menjadi saksi,
Betapa aku butuhkan keampunanNya,
Betapa aku inginkan keredhaanNya,
Betapa aku mahukan cintaNya.

Dalam solat itu,
Dia mendamaikanku dengan janji-janjiNya,
Dia menyakinkanku masih ada waktu,
Dia mengingatkanku Dia Maha Pengampun,
Aku tersentak,
Aku tersedar,
Betapa baiknya Dia,
Betapa hebatnya Dia,
Betapa tinggi cintaNya,
Kepada hamba-hamba yang datang kepadaNya,
Kepada hamba yang mencari kecintaanNya.

Saksi cinta itu terus mengalir deras,
Allah,

Aku malu padaMu,
Malu untuk mengucap cinta,
Malu untuk mangaku hambaMu,
Malu bila teringat kejahatan itu,
Tetapi Engkau Ya Allah,
Masih lagi dengan pemberian nikmatMu,
Masih lagi pemurah dengan hamba sepertiku,

Allah,
Layakkah aku,
Bermimpikan syurgaMu?
BertemuMu dan RasulMu?
Mengatakan cinta kepadaMu?

Allah,
Izinkan aku mencintaiMu,
Izinkan aku mengucapkan kata rindu,
Walau ku tahu ku tak layak untuk itu,
Tapi Kau lebih berhak untuk memutuskan untukku,
Yang pasti,
JawapanMu tetap sama,
JawapanMu menyenangkanku,
JawapanMu cintaMu,
Terima kasih ya Allah,
Tiada bandingan dengan nikmatMu,
Tiada kata yang sesuai untuk diucapkan,

Allah cintaku.

~keranaMu cintaku, ku hadiahkan puisi ini untuk mereka yang mencari cintaMu,

untuk sama-sama merasa betapa hebat cintaMu.

intro Qalbi

mengapa Qalbi yg dibicarakan..?
selamila hatimu dalam-dalam...
dhatimu ibarat mentol lampu,,,benar! jiwa umpama lampu,andai berdebu dan tidak digilap selalu ianya akn menjadi kotor dan gagal memancarkan cahaya.. kawan2 yg segaja membiarkan jiwanya kotor dan tidak membersihkannya akan menjadi kelam dan susah untk nampk jalan Allah.."maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaan ,sesungguhnya beruntung orang yg mensucikan dan merugilah org yg mengotorinya"Surah as-Syams ayat 8 hgga sepuluh.

Nadiku kurniaanya: Qalbi dalam perantaun

Nadiku kurniaanya: Qalbi dalam perantaun: "pantau hati mu sedalam-dalam.... Indah wajahmu sekilas cahaya Tutur katamu selembut sutera Haus imanmu karena taqwa Dalam tafakkurmu ia berd..."

Qalbi dalam perantaun

pantau hati mu sedalam-dalam....
Indah wajahmu sekilas cahaya
Tutur katamu selembut sutera
Haus imanmu karena taqwa
Dalam tafakkurmu ia berdoa

Dengan lafaz lembut ia baca basmallah
Seraya tunduk kepada Allah Taala
Membuat ia kian pasrah kepada Allah semata

wajah tegas menghiasi peribadi
cermin mata penyokong retina
membaca qalam ilahi pnuh khusyuk

Senja di telaga
Bermahkotakan sinar kemuning dari pancarannya
Hanya kepada Allah semata ia bertaqwa
Hanya kepada Rabb tempat ia berkeluh kesah

Dalam hati ia bertasbih
Dalam raga ia berjanji
Satu tujuan yang harus diraih
Berjihad di jalan Allah selama hidup hingga mati
mgertikah kte semua.

...saifz..

Qalbu

pantau hati mu sedalam-dalam....
Indah wajahmu sekilas cahaya
Tutur katamu selembut sutera
Haus imanmu karena taqwa
Dalam tafakkurmu ia berdoa

Dengan lafaz lembut ia baca basmallah
Seraya tunduk kepada Allah Taala
Membuat ia kian pasrah kepada Allah semata

wajah tegas menghiasi peribadi
cermin mata penyokong retina
membaca qalam ilahi pnuh khusyuk

Senja di telaga
Bermahkotakan sinar kemuning dari pancarannya
Hanya kepada Allah semata ia bertaqwa
Hanya kepada Rabb tempat ia berkeluh kesah

Dalam hati ia bertasbih
Dalam raga ia berjanji
Satu tujuan yang harus diraih
Berjihad di jalan Allah selama hidup hingga mati
mgertikah kte semua.

...saifz..